Berita Asia Selatan: berita tergempar, acara korporat, liputan acara

Zuckerberg meminta maaf kepada keluarga yang terkesan oleh media sosial

(SeaPRwire) –   Pembuat undang-undang AS mendesak ketua mogul teknologi tersebut untuk bertanggung jawab terhadap kerugian yang diderita oleh anak-anak muda melalui Platforms-nya.

Ketua Pegawai Ekeskutif (CEO) Meta, Mark Zuckerberg, meminta permohonan ampun dari para korban dan kerabat orang-rang yang dirugikan oleh situs media sosialnya, termasuk para remaja yang mengalami pelecehan seksual daring dan juga yang bunuh diir setelah pelecehan daring.

Selama persidangan pada Senat Committee of Judiciary, Rabu, penemu Facebook tersebut ditanyai mengenai efek-efek buruk dari hasil karyanya pada anak-anak dan remaja. Keluarga dan para korban berbagi masalah mereka pada sejumlah isu, termasuk predator seksual, kesehatan mental dan sifat adiktif media sosial yang mendalam.

Mengikuti kesaksian mereka, Senator Partai Republik, Senator Hawley, menanyakan apakah Zukerberg memberikan kompenasai pribadi pada keluarga korban dengan yang mereka alami, dan Zukerberg menanggapi, “Saya pikir tidak.”

Ditanyakan apakah Zukerberg bersedia meminta ampun pada para korban, Zukerberg mengambil kesempatan tersebut, berbalik ke arah para orangtua dan remaja yang hadir.

“Saya turut berduka cita dengan apa yang kalian keluarga alami. Tidak seorang pun boleh mengalami hal-hal yang kalian dan keluarga alami” katanya. Zukerberg menambahkan perusaananya akan terus berinvestasi pada “upayanya untuk melindungi kaum muda” di seluruh sektor industrinya. Ia menunjukkan perangkat kontrol orangtua milik Meta, yang dapat membatasi konten yang dilihat anak-anak.

Para pengacara dari kedua belah pihak bergantian menanyakan Zukerberg, dengan ketua Committee of Judiciary dari Partai Demokrat, Senator Dick Durbin, menyatakan dalam sambutan pembukanya CEO Meta dan situs media sosial lainnya “bertanggung jawab terhadap bahaya yang dihadapi anak kecil daring.”

Hawley juga menuduh situs milik Zukerberg “membunuh orang”, dan dalam sebuah surat yang diterbitkan pada Kamis, mendesaknya untuk “menciptakan dana yang diberikan dari hartanya pribadi untuk memberi kompenasai pada para korban dari platformnya.”

Platforms Meta – yang meliputi Facebook, Instagram dan WhatsApp – berulangkali menjadi sorotan dan dituduh gagal melindungi para remaja, dengan sejumlah perjanjian hukum yang diperoleh The Guardian, Tech X dan sejumlah penerbit lainnya, yang menyarankan sebanyak 100.000 pengguna di bawah umur menghadapi pelecehan seksual di kedua situs tersebut setiap harinya.

Dokumen hukum tersebut berasal dari tuntuan hukum yang diajukan oleh negara bagian New Mexico terhadap Meta, yang menuduh perusahaan tersebut membiarkan Facebook dan _Ingstagram_ menjadi “sebuah lapak para pemangsa yang mencari anak-anak untuk dimangsa”. Sejumlah materi eksploitasi anak “di Facebook dan Instagram lebih marak sepuluh kai dibanding di Pornub dan OnlyFans,” tuntuan tersebut mengklaim.

Meskipun Meta mengakui “bekerjasama selama lebih dari sepuluh tahun untuk menangani masalah ini”, sejumlah perjanjian yang dikeluarkan belum lama ini juga menyoroti sejumlah kasus di sana perusahaan tersebut tampaknya sengaja membatasi fitur keselamatan anak-anak, bahkan saat berupaya menggaet lebih dari penggunan muda.

Artikel ini disediakan oleh pembekal kandungan pihak ketiga. SeaPRwire (https://www.seaprwire.com/) tidak memberi sebarang waranti atau perwakilan berkaitan dengannya.

Sektor: Top Story, Berita Harian

SeaPRwire menyampaikan edaran siaran akhbar secara masa nyata untuk syarikat dan institusi, mencapai lebih daripada 6,500 kedai media, 86,000 penyunting dan wartawan, dan 3.5 juta desktop profesional di seluruh 90 negara. SeaPRwire menyokong pengedaran siaran akhbar dalam bahasa Inggeris, Korea, Jepun, Arab, Cina Ringkas, Cina Tradisional, Vietnam, Thai, Indonesia, Melayu, Jerman, Rusia, Perancis, Sepanyol, Portugis dan bahasa-bahasa lain.